Selasa, 23 Oktober 2012

METODE RISET

TEMA
 
Nama           : ANNIS SABILA
Kelas           : 3EA18
Npm             : 10210905
TEMA           : PENGARUH FASILITAS KERETA API TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

METODE RISET

LATAR BELAKANG MASALAH


Moda transportasi kereta api menjadi salah satu jenis transportasi darat yang cukup penting di Indonesia, sebab merupakan transportasi massal yang diminati oleh masyarakat. Namun hingga kini perkembangan industri ini belum maksimal seperti halnya industri jalan tol yang mengalami perkembangan sangat pesat. Sampai dengan 2008 panjang lintasan rel kereta api di Indonesia mencapai 4.813,000 km atau naik 0,2% dibandingkan 4.802.547 km pada tahun sebelumnya. Jumlah gerbong kereta api naik 5,8% yaitu  dari 4.840 unit meningkat menjadi 5.120 unit. Sedangkan jumlah penumpang kereta api meningkat 10,9% dari 175 juta orang menjadi 194 juta orang pada 2008.

Pembangunan infrastruktur kereta api merupakan salah satu rencana kerja yang mendapat prioritas pemerintah. Melalui Departemen Perhubungan, pemerintah  telah menyusun program revitalisasi pembangunan infrastruktur transportasi kereta api dalam tahun 2010 ini. Proyek-proyek yang akan segera dikerjakan termasuk adalah peningkatan jalan kereta api, jembatan atau underpass di lintas Sumatera dan Jawa, pembangunan perkeretaapian di Nangroe Aceh Darusalam, pembangunan jalur ganda pada 8 lokasi, pembangunan Mass Rapid Transport Jakarta, pembangunan sarana kereta, modifikasi stasiun dan lain sebagainya.   

Permasalahan mendasar di sektor perkeretaapian nasional bila dikaitkan dengan angka kecelakaan yaitu banyaknya sarana dan prasarana yang sudah tua sehingga tidak layak lagi. Di negara maju seperti Jepang dan negara-negara Eropa, umur ekonomis kereta api guna menjamin keselamatan penumpang maksimal adalah 5-10 tahun, setelah itu diganti dengan sarana yang sama sekali baru. Berbeda dengan di Indonesia, di mana setelah umur kereta mencapai 25 tahun, maka sarana tersebut dipermak kembali hingga seperti baru lagi (retrofit) tanpa penggantian perangkat yang mendasar seperti Bogie. 

Program revitalisasi dan modernisasi perkeretaapian tahap pertama pada periode 2008-2010 sebagian sudah selesai dikerjakan. Diantaranya jalur ganda Patuguran-Purwokerto sepanjang 34,87 km dengan investasi Rp 498,98 miliar dan jalur ganda Petarukan-Larangan sepanjang 30,45 km senilai Rp 325,29 miliar. Jalur Petarukan-Larangan ini merupakan bagian dari jalur ganda kereta api lintas Tegal-Pekalongan sepanjang 60 km. Selain itu, pengadaan 75 unit kereta api yang terdiri dari sarana kereta ekonomi 35 unit, kereta komunitas 20 unit, kereta eksekutif 20 unit dan lokomotif 2 unit dengan total investasi sebesar Rp 92,98 miliar. Sedangkan revitalisasi tahap kedua sebagai kelanjutan dari revitalisasi tahap pertama, diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 20 triliun dalam 5 tahun ke depan periode 2010-2015. 

Berdasarkan UU Transportasi Nomor 23 tahun 2007 peluang untuk berinvestasi di bidang transportasi di Indonesia terbuka luas, baik untuk pemerintah daerah maupun swasta asing. Saat ini sejumlah proyek pembangunan kereta api menarik minat investor asing untuk menanamkan investasinya dalam sektor ini. Salah satu yang cukup besar adalah proyek kereta api batubara Palaci-Bangkuang di Kalimantan Tengah. Proyek ini mencakup jalur kereta api pengangkutan hasil tambang batu bara dengan total panjang mencapai 185 kilometer dengan total investasi  mencapai US$ 740 juta, yang rencananya akan diselesaikan pada 2012. 

Hingga saat ini bisnis transportasi perketaapian masih dimonopoli oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI), sebagai BUMN perketaapian di Indonesia. Disamping melayani jasa angkutan penumpang sebagai bisnis  inti, PT. KAI juga melayani angkutan barang. Salah satu layanan yang menguntungkan adalah kereta api batubara di Sumatera. Sementara itu, untuk industri keretaapi ditangani oleh PT. INKA Industri Kereta Api), BUMN industri perkeretapian yang membuat kereta api, jalan rel dan pendukung bisnis kereta api lainnya.  

METODE RISET

ANALISIS JURNAL 1



Tema                           Kepuasan Konsumen
Judul                           Tingkat kepuasaan konsumen terhadap pelayanan kereta api di Jakarta
Pengarang                   :   Mohamad Ilham
Tahun Pembuatan       :    2011

Latar Belakang

Dalam menanggapi kebutuhan transportasi Kualitas pelayanan menjadi dasar yang dapat mempengarui pilihan konsumen untuk memilih berbagai jenis jasa yang berkembang saat ini. Dalam era perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat menyebabkan manusia cenderung memelih transportasi yang cepat dan terjangkau. Masyarakat akan lebih menuntut pelayanan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhannya, sehingga mereka lebih teliti dan kritis dalam memilih segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Terutama masalah Transportasi , berperan sebagai penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang, dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Menyadari peranan transportasi darat khususnya pelayanan di dalam kereta api harus seimbang dengan tingkat kebutuhan dan tersedianya pelayanan angkutan yang ramah, aman, cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman, selamat dan efisien. Sebagian besar sektor publik menyadari pentingnya kepuasan konsumen dan mempunyai batasan budget untuk pelayanan konsumen. Hal ini juga dilakukan oleh PT. Kereta Api (Persero) sebagai salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bisnis jasa angkutan darat. Kereta Api merupakan alternatif bagi masalah angkutan jalan raya.
 Dalam perkembangannya PT. Kereta Api (Persero) telah menunjukkan kinerja yang semakin membaik, peningkatan jasa yang meningkat dengan memperhatikan kenyamanan, ketepatan dengan resiko kemacetan yang relatif kecil. Di lihat dari pemisahan gerbong kereta api khusus wanita . Kecenderungan permintaan pasar terhadap kereta api penumpang kelas ekonomi terus meningkat ,terbukti banyaknya mahasiswa dan pekerja yang menggunakan jasa fasilitas kereta api ekonomi. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan volume pendapatan dengan meningkatkan pengoperasian kereta api khususnya kereta api ekonomi jurusan jakarta-bogor. Jika para konsumen / pengguna jasa kereta api puas dengan pelayanan PT Kereta Api maka akan meningkat pula profit bagi perusahaan dan akan meningkatnya kesetiaan konsumen / pengguna layanan jasa tranportasi kereta api. Dengan menetapkan jadwal yang disiplin agar kereta tidak terlambat lagi.



Metode penelitian

1. variable x : Yaitu deskripsi dari banyaknya para respon mahasiswa yang membalas kuisioner melalui pesan blackberry dan sms
2.variable Y : Bagaimana mahasiswa universitas gunadarma memdeskripsikan pelayanan kereta api kelas ekonomi dan comutter line
3. DATA DAN VARIABLE
Variable jenis kelamin (X1) : menggambarkan banyaknya penumpang kereta api dan banyaknya penjualan tiket pada stasiun kereta api pada setiap kelas ekonomi dan commuter line Variable jenis kereta api (X2) : mendeskripsikan indicator banyaknya penumpang dari beberapa faktor Faktor Kesan dari penumpang Faktor Fasilitas , Fasilitas Penunjang Dalam Kereta Api juga Tempat duduk

Faktor-faktor yang mempengarui Kualitas Pelayanan kereta api dari penelitian yang telah diamati yang merupakan factor dari alasan beberapa mahasiswa memilih jasa transpotasi kereta api.
1. Faktor Kesan dari penumpang
2. Faktor Informasi yang Cepat dan Jelas
3. Faktor karena Pelayanan ketepatan Informasi
4. Faktor Ketepatan Waktu
5. Faktor Fasilitas
6. Faktor Sistem Pelayanan
7. Faktor Fasilitas Penunjang Dalam Kereta Api
8. Faktor Tempat duduk



Kesimpulan

PT. Kereta Api (Persero) sebagai salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bisnis jasa angkutan darat. Kereta Api merupakan alternatif bagi masalah angkutan jalan raya. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan haruslah perlu diperhatikan khususnya pada keterpaduan dalam memberikan pelayanan dari pihak-pihak terkait yaitu para petugas yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan dari pihak-pihak terkait yaitu para petugas yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Di dalam menilai kualitas pelayanan menurut konsep manajemen transportasi dalam meningkatkan jasa pelayanan transportasi terdiri dari beberapa faktor-faktor keamanan dan keselamatan, perjalanan, ketepatan waktu, kemudahan pelayanan, kenyamanan dan kecepatan juga tepat dalam memberikan informasi.

Kereta api jurusan Jakarta – bogor merupakan salah satu diantara banyak kereta api yang penumpang kelas ekonomi dan commuter-line dengan Rute Jakarta-bogor , bogor-jakarta merupakan kereta api yang tidak pernah sepi dari penumpang dan tempat duduk selalu penuh dengan penumpang, hal ini di harapkan pelayanan yang diberikan oleh petugas dan karyawan kepada penumpang bisa memuaskan. Maka dari itu penumpang akan merasa puas menggunakan jasa kereta api jika diberikan keamanan dan kenyaman yang baik.




METODE RISET

ANALIS JURNAL 2


Tema                           :  kepuasan konsumen
Judul                           :   Analis kepuasan pelanggan terhadap kualitas jasa pelayanan KA
                                       Eksekutif Gajayana Di Malang)
Pengarang                   :   Moh Fakhrur Rozi
Tahun Pembuatan       :    2007

 
Latar belakang

PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan angkutan darat.  Stasiun kota baru Malang merupakan salah satu bagian dari PT KAI yaitu daerah operasional Surabaya. Stasiun kota Malang merupakan daerah yang mempunyai potensi yang besar dalam bisnis Kereta Api. Salah satu fasilitas layanan kereta api adalah kelas eksekutif..Di wilayah Malang PT KAI mengoperasikan satu kereta api eksekutif Gajayana jurusan Jakarta- Malang. Dalam kelas ini fasilitas dan layanan sangat diutamakan. Baik kecepatan, desain interior kereta, karyawan dan kenyamanan. Jadi kualitas layanan pada kelas ini menjadi standar kepuasan konsumen dalam menggunakan jasa layanan Kereta Api Eksekutif tersebut. Dengan melihat kinerja layanan dan fasilitas yang diberikan PT KAI khususnya kereta api eksekutif maka peneliti ingin meneliti PT KAI di Malang khususnya pada kereta eksekutif Gajayana yang sangat mengutamakan kualitas pelayanan.


Metode penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian Lapangan yang meliputi: 

    A.       Kuesioner (angket),
merupakan metode pengumpulan data yangdilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004; 135). Alasan menggunakan teknik ini supaya responden (pelanggan) tidak perlu memberikan penjelasan secara panjang lebar dan juga sangat Praktis, Tegas, Hemat dan Effisien dalam mengungkapkan inti persoalan. Cara ini digunakan untuk memperoleh data primer yang diperlukan oleh peneliti

B.  Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab atau wawancara secara langsung kepada pihak yang PT KAI. Wawancara ini dilakukan peneliti untuk mendukung data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

Kesimpulan dan saran

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa para pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan – kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Maka, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa variabel bukti fisik, tidak signifikan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu maka bukti fisik harus ditingkatkan
dan variabel yang lain tetap dijaga atau lebih ditingkatkan lagi agar konsumen mendapatkan kepuasan.
2. Variabel empati secara dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan, sehingga pihak perusahaan diharapkan dapat mepertahankan dan meningkatkan empati perusahaan terhadap
konsumen KA eksekutif Gajayana. Untuk menjaga dan lebih meningkatkan empati perusahaan kepada pelanggan, dapat dilakukan dengan tidak membeda-bedakan antara pelanggan
baru maupun pelanggan lama, memberikan kartu anggota bagi pelanggan tetap, setiap karyawan diharuskan mampu

METODE RISET

ANALISIS JURNAL 3


Tema                           kepuasan pelanggan
Judul                           Analis kepuasan pelanggan terhadap kualitas jasa pelayanan kereta api di Jakarta
Pengarang                   :  Fitriyah Isky Farida
Tahun Pembuatan        :  2011

 
Latar belakang

Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa semakin meningkat saat ini. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar aktivitas tersebut tidak bisa lepas dari penggunaan atau peranan dari berbagai sektor jasa. Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang berbagai aktivitas sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi merupakan sarana perkembangan yang penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang sebagai akibat meningkatnya perkembangan penduduk dan pengembangan pemukiman yang semakin luas terutama dikota-kota besar sepeti Jakarta.
Mengacu pada kondisi di atas, dan melihat semakin meningkatnya respon masyarakat Bogor khususnya dan masyarakat yang tinggal di luar Jakarta pada umumnya terhadap jasa transportasi kereta api Ekspres Pakuan keberangkatan Bogor-Jakarta, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai badan penyelenggara tunggal jasa angkutan kereta api di Indonesia membentuk anak perusahaan yang bernama PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek yang berfungsi sebagai penyelenggara jasa angkutan kereta api di wilayah Jabodetabek. Pembentukan anak perusahaan ini berawal dari keinginan para stakeholder untuk lebih fokus dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan menjadi bagian dari solusi permasalahan transportasi perkotaan yang semakin kompleks. Pembentukan anak perusahaan ini juga bertujuan untuk lebih memfokuskan diri dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat masyarakat yang tinggal di luar kota Jakarta secara umum dan masyarakat Bogor khususnya yang pulang pergi setiap hari untuk melakukan berbagai aktivitas di Jakarta. Pengoperasian Kereta Api Ekspres Pakuan Bogor–Jakarta adalah salah satu alternatif alat transportasi yang ditawarkan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek untuk menjawab kebutuhan masyarakat Bogor dan masyarakat
yang tinggal di luar Jakarta umumnya, terutama untuk golongan masyarakat menengah keatas akan adanya jasa transportasi yang dapat melayani kebutuhan mobilitas mereka baik saat berangkat beraktivitas maupun saat pulang beraktivitas dan memiliki kualitas yang mencakup keamanan, kenyamanan, tepat waktu dan efisien


Metode Penelitian

Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer, (kuisioner pada Lampiran 1), sedangkan untuk mendapatkan data sekunder berasal dari studi pustaka. Metode pemilihan sampel yang digunakan yaitu metode non probability sampling dengan menggunakan teknik convenience sampling. Responden tersebut adalah pelanggan atau penumpang KRL Ekspres Pakuan yang akan melakukan perjalanan dengan menggunakan KRL Ekspres Pakuan Bogor-Jakarta dan bersedia menjadi responden. Pemilihan tersebut dilakukan setiap hari selama penelitian pada jam Operasi KRL Ekspres Pakuan Bogor–Kota.


Factor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam pelayanan kereta api;

(1)   Ketepatan jadwal perjalanan KA,
(2)   Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas,
(3)   Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan  informasi yang dibutuhkan pelanggan,
(4)   Kecepatan merespon kondisidarurat di dalam kereta maupun di stasiun,
(5)   Kecepatan dalam merespon keluhan dan permasalahan pelanggan,
(6)   Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya,
(7)   Keamanan dan kenyamanan pada saat berada di staiun/kereta,
(8)   Kenyamanan pada saat naik turun kereta
(9)   Kebersihan di stasiun
(10) Kebersihan di dalam kereta dan
(11) Kebersihan toilet di stasiun.

Kesimpulan

Kinerja PT. KA (Persero) terhadap atribut kualitas pelayanan yang menentukan kepuasan pelanggan KA Ekspres Pakuan Bogor-Jakarta masih kurang memuaskan. Hal ini Berdasarkan hasil dari Importance Performance Analysis yang menunjukkan bahwa terdapat sebelas atribut yang berada pada kuadran pertama (prioritas utama) yang mana atribut-atribut yang terdapat pada kuadran ini merupakan atribut-atribut yang memiliki nilai kepentingan yang tinggi bagi konsumen, namun kinerjanya masih kurang memuaskan.

Saran
Dapat dilakukan penelitian selanjutnya dengan objek penelitian yang lebih luas, yaitu tidak hanya pada satu perusahaan transportasi, melainkan dapat diperluas atau dapat dibandingkan dengan perusahaan transportasi lain seperti transportasi bus (Perum DAMRI, Pelayanan kapal, misalnya PT. PELNI, dan transportasi udara misalnya Garuda Indonesia) yang ada di Indonesia. Selain itu tipe kepemilikan perusahaan menjadi pertimbangan dalam penelitian dengan membandingkan perusahaan berdasarkan kepemilikannya yaitu perusahaan transportasi swasta atau perusahaan transportasi milik pemerintah dan asing.