Selasa, 18 Juni 2013

Sinopsis Novel “Bumi Cinta” karya Habiburrahman El Shirazy


Muhammad Ayyas atau yang kerap dipanggil Ayyas ini adalah seorang mahasiswa dari Indonesia yang juga merupakan seorang santri salaf . Ia harus melakukan sebuah penelitian di negeri yang paling menjungjung tinggi seks bebas “free sex” yakni Rusia . Ia harus berjuang mempertahankan keimanan , keyakinan , dan akidahnya .
Saat itu Moskwa sedang dalam keadaan musim dingin .  Salju berterbangan dan melayang turun perlahan tidak menghalangi arus lalu lalang orang -orang di bandara Sheremetyevo . Ia dijemput oleh Devid , sahabat SMP dulu . Mereka sudah hampir sembilan tahun tidak bertemu . Setelah beberapa saat bercengkrama satu sama lain , mereka kemudian bergegas menuju apartemen yang disewakan Devid untuk Ayyas selama melakukan penelitian di Rusia beberapa bulan kedepan .
Tanpa Ayyas duga , ia dikejutkan dengan sebuah kenyataan bahwa dirinya harus satu apartemen dengan nonik-nonik Rusia yang berparas sangat cantik . Mereka adalah Yelena dan Linor . Padahal sejak kecil ia tidak biasa dengan hal seperti itu , ia lemah terhadap perempuan cantik . Ia takut imannya akan runtuh jika harus tinggal bersama mereka . Namun menurut Devid , itulah yang terbaik untuk Ayyas . Devid menjelaskan secara detail alasan mengapa Devid memilih apartemen tersebut . Setelah mendengar penjelasan Devid , Ayyas pun mengerti dan mengikuti apa kata Devid .
Sejak saat itulah perjalanan hidup Ayyas dipenuhi dengan banyak godaan . Dari mulai cara berpakaian mereka , sikap , sampai perkataan Linor yang sering sekali mengejek agama Islam . Belum lagi asisten professor yang sangat cantik , menawan dan cerdas . Bayangan wajahnya selalu ada dalam pikiran Ayyas , ia bernama Dr. Anastasia Palazzo . Ayyas merasa cobaan ini sangat berat baginya .
Setelah cukup lama Ayyas tinggal satu apartemen bersama dua orang nonik Rusia itu , Ayyas sangat terkejut karena ternyata mereka itu bukanlah orang baik-baik . Suatu hari , Ayyas memergoki Linor sedang melakukan perzinaan di ruang tamu apartemen mereka bersama seorang anggota mafia Rusia . Bahkan mafia itu sendiri terang-terangan mengajak Ayyas untuk berzina bersama mereka . Namun Ayyas meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya tanpa menghiraukan mereka . Kemudian Ayyas menyalakan laptopnya dan memutar lantunan ayat suci Al Qur’an dengan keras . Karena merasa terganggu , lelaki itu memaki Ayyas sampai timbul perkelahian antara keduanya . Tidak lama setelah itu , ia mengetahui bahwa Yelena adalah seorang pelacur kelas kakap dan merupakan seseorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan ( atheisme ) .
Linor semakin membenci Ayyas , banyak sekali cara yang ia lakukan untuk menhancurkan keimanan seorang Ayyas . Berbagai cara ia lakukan untuk menjebak Ayyas .  Mulai dari berpakaian yang tidak wajar di depan Ayyas , masuk kamar kamar Ayyas secara diam-diam , sampai menjebak Ayyas agar menjadi tersangka peledakan bom di sebuah hotel di Rusia . Namun dari sekian banyaknya cara , tidak ada satupun cara yang berhasil meruntuhkan benteng keimanan Ayyas .
Suatu ketika , Yelena mengalami suatu kejadian yang sangat tidak manusiawi . Ia disiksa dan dibuang begitu saja oleh pelanggannya dari sebuah mobil di jalanan . Saat itu salju turum begitu lebatnya . Badan Yelena terasa hancur dan sama sekali tidak ada yang bisa ia gerakan . Saat itu Yelena sedang berada di ujung kematian . Tak ada seorang pun yang menolongnya . Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan , dan pada siapa ia harus minta tolong . Tanpa ia sadari ia mengingat Tuhan . Dalam hatinya ia memanggil nama Tuhan , ia meminta pertolongan kepada Tuhan dengan meneteskan air mata . Tubuh Yelena semakin tertimbun oleh salju . Tiba-tiba ada seorang ibu yang melihatnya , ibu-ibu itu meminta bantuan kepada orang-orang untuk menolong Yelena namun tak ada seorang pun yang mau membantunya . Tak lama kemudian ada seorang pemuda yang mau membantunya yang tak lain adalah Muhammad Ayyas yang kebetulan lewat disana . Akhirnya Yelena pun dilarikan ke rumah sakit terdekat . Dokter mengatakan jika terlambat sedikit saja , nyawa Yelena tidak akan tertolong . Yelena sangat berterimakasih kepada Ayyas karena berkat Ayyas ia dapat selamat . Namun Ayyas menegaskan pada Yelena bahwa yang menolongnya itu bukan Ayyas, tapi itu adalah keajaiban Tuhan . Sejak itulah Yelena mulai percaya akan adanya Tuhan .
Tak lama kemudian Linor harus dikejutkan dengan sebuah kenyataan tentang siapa dirinya sebenarnya . Ia adalah keturunan Palestina , bukan keturunan Yahudi asli . Ia juga hanya seorang anak angkat . Ia mengetahui semua hal itu dari Madame Ekaterina yang selama ini ia anggap sebagai ibu kandunya sendiri . Linor sangat terpukul mendengar hal itu dan seolah tak percaya . Ibunya meninggal pada saat terjadi pembantaian di Sabra dan Sathila , Palestina. Linor menyesal atas semua perbuatannya selama ini sebagai agen Zionis ia merasa sama saja ia  yang membunuh ibu kandungnya sendiri . Tak hanya itu , ternyata orang tuanya adalah pemeluk agama yang selama ini ia sebut sebagai agama primitif yakni Islam . Setelah kejadian itu Linor pun mulai mendalami dan mengkaji Islam .
Devid yang selama ini hidup bebas , ia merasakan hidupnya semakin kacau tanpa arah dan tujuan . Ia meminta Ayyas untuk menuntunnya kembali ke Jalan yang benar . Devid pun kembali mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda keislamannya . Ia bercerita kepada Ayyas , ia selama ini sudah terlalu bebas hidup dengan perempuan mana saja . Ia sangat tidak kuat jika tidak hidup bersama perempuan . Ayyas pun memberikan solusi agar Devid segera menikah . Ia sempat akan dinikahkan dengan adik seorang Ustad , namun ia merasa tidak pantas menikah dengan adik seorang Ustad yang begitu menjaga kesuciannya . Devid meminta agar Ayyas mencarikannya calon istri . Ayyas menyarankannya dengan Yelena . Tak menunggu lama , Devid pun melamar Yelena dan ternyata lamarannya pun diterima . Akhirnya Yelena mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam , ksemudian melaksanakan pernikahan dengan Devid .
Setelah banyak mencari informasi tentang Islam dan mendalaminya , Linor pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk Islam . Suatu ketika Linor bermimpi bertemu dengan ibu kandungnya . Dalam mimpinya itu , ibu kandungnya berpesan agar Linor menikah dengan seseorang yang memiliki sifat seperti Nabi Yusuf a.s. . Linor terbangun dari tidurnya . Linor bertanya-tanya mengapa ibunya berpesan seperti itu . Ia pun mencari informasi tentang Nabi Yusuf a.s. Setelah mencari cerita tentang Nabi Yusuf a.s. ia pun lansung teringat kepada sosok Muhammad Ayyas yang memiliki sifat persis seperti Nabi Yusuf a.s. . Ia pun beranggapan bahwa orang yang dimaksud oleh ibunya itu adalah Ayyas . Ia pun mencari Ayyas dengan maksud menanyakan apakah Ayyas mau menjadikannya istri . Linor berangkat menemui Ayyas dengan berpakaian muslimah . Ayyas pun sampai tidak mengenalnya . Setelah ia menerangkan bahwa ia adalah Linor , Ayyas terkejut dan sangat bersyukur karena Linor telah bertaubat . Linor pun menyampaikan maksud kedatangannya , namun Ayyas tidak langsung menjawabnya saat itu .
Ayyas tidak kunjung memberikan jawaban , Linor pun pamit dan berharap Ayyas memberikan kepastian keesokan harinya . Ketika Linor sudah keluar , Ayyas berubah pikiran. Ia menerima dan menyanggupinya untuk menjadi suami Linor . Namun Linor sudah terlalu jauh . Ayyas langsung bergegas ke jendela untuk meneriakkan bahwa ia sanggup , tapi Linor semakin jauh dan tak mungkin mendengar suaranya . Dibelakang Linor terlihat sebuah mobil hitam yang melaju ke arahnya . Ayyas melihat orang yang ada di dalam mobil itu membawa senjata api . Ayyas berteriak memperingatkan Linor . Namun terlambat , Doooorrr… tubuh Linor pun langsung jatuh saat itu juga . Ternyata orang tersebut menembak Linor . Ayyas langsung terkulai lemas tak berdaya melihat Linor yang telah jatuh berlumuran darah . Ia pun mengumpulkan segenap tenaga dan berlari menuju Linor yang sudah terkapar . Ia mengangkat Linor ke pangkuannya dan meminta bantuan untuk membawa Linor ke rumah sakit .
Tak lama kemudian ada seorang ibu yang mengendarai mobil di dekat sana , Ayyas pun meminta tolong kepada ibu tersebut untuk membawanya ke rumah sakit terdekat . Ayyas sangat menyesal mengapa ia tidak langsung menjawab permintaan Linor tadi . Dengan penuh penyesalan , Ayyas pun menangis . Isak tangis yang kalau siapa saja yang melihat dan mendengarnya pasti akan tersayat hatinya . Isakan seorang pecinta sejati , yang mencintai karena Allah dan kehilangan pun karena Allah pula .

Tokoh :
Tokoh utama dalam novel ini diperankan oleh
1.      Muhammad Ayyas ,
2.      Devid yang merupakan sahabat Ayyas
3.      Linor dan Yelena, 2 wanita yang tinggal satu apartemen dengan Ayyas

Kelebihan
Terlepas dari konsep mainstream novel kang Abik yang terkesan selalu menampilkan hal yang sama, novel ini menyajikan beberapa masalah yang berbeda dibangding AAC maupun KCB (walaupun dalam konteks konfliks utama AAC masih paling unggul). Disini diceritakan tentang persepsi dunia luar terhadap terorisme dan dunia Islam. Lalu bagaimana ekstrimnya perbedaan cara pandang hidup orang liberalis dengan muslim. Kisah ini juga dilengkapi dengan peristiwa pembantaian Zionis terhadap muslim Palestina di Sabra dan Sathila .
Keunggulan dari novel ini, seperti halnya novel kang Abik sebelumnya adalah penggambarannya terhadap setting tempat cerita. Ia dapat memunculkan hal-hal paling detail sekalipun dari suatu tempat atau suasana sehingga membawa pembaca seakan-akan ikut berada di tempat itu. Sempilan-sempilah bahasa Rusia juga ikut membantu melarutkan suasana.
Selain itu, muatan dakwah di novel ini masih tetap kental. Sehingga saya yakin akan banyak pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca.  Ending novel yang berkesan menggantung adalah kekuatan dari novel ini juga. Sampai akhir halaman, tidak dijabarkan lebih lanjut tentang bagaimana Linor dapat selamat atau tidak dari peristiwa penembakan. Hal ini yang membuat rasa penasaran yang tinggi bagi pembaca dan memberi ruang bagi pembaca untuk mereka-reka sendiri akhir yang cocok bagi mereka.

Kekurangan
Seringkali kang Abik dalam novelnya (AAC dan KCB) menggantungkan dengan tidak jelas  cerita sampingan dari novelnya. Padahal side story ini cukup mengambil porsi utama cerita. Kita melihat bagaimana di KCB cerita tentang Cut Mala tidak dijelaskan lebih lanjut. Dan di Bumi Cinta ini kisah tentang Anastasia Palazzo juga lenyap tiba-tiba. Padahal dari awal sampai pertengahan cerita, Anastasia sempat mengambil porsi utama interaksi dengan tokoh utama Ayyas. Tokoh ini pasti sudah punya keterikatan dengan pembaca, dan menghilangkan jejak kisahnya menurut saya berarti melepas sebagian keterikatan psikologi pembaca dengan cerita.
Dari segi dialog juga saya melihat banyaknya kejanggalan. Kesan yang ditangkap seperti dipaksakan untuk disisipkan ke dialog-dialog yang ada (seperti misalnya menjelaskan islam panjang lebar dan memasukkan ayat Quran) padahal proporsinya tidak tepat. Hal ini jelas mengganggu karena memunculkan dua hal, yaitu yang pertama dialognya seperti tidak mengalir dan tidak realistis, dan yang kedua kesannya seperti menggurui.
Plot novel ini juga datar-datar saja. Puncak konflik yang saya perkirakan ada pada fitnah Israel ke Ayyas tentang teroris ternyata bisa diselesaikan dengan begitu mudah.

Konflik :
(1) Dua wujud konflik  yaitu konflik internal dan eksternal yang meliputi, ketakutan atas godaan iman, kekecewaan terhadap kesalahan yang sudah diperbuat, keraguan dalam  menentukan pilihan, pertentangan antara perasaan dengan kenyataan, penyesalan  akibat tidak tercapainya sebuah harapan, keraguan atas adanya Tuhan, ketakutan terhadap kematian, kebingungan menghadapi tragedi kehidupan, menolak  perjodohan, kebingungan mencari teman diskusi, keinginan untuk menikah, perbedaan pendapat, perasaan bersalah akibat keteledoran, keinginan untuk dihargai, pertentangan antara prediksi awal dan harapan, tuduhan pemboman, hubungan yang tidak harmonis, keinginan untuk balas dendam, kekecewaan pada sebuah pengabdian yang sudah terlukai, kebimbangan jati diri, pertentangan antara kenyataan dan harapan, perlakuan tidak menyenangkan, dan ancaman kejahatan.

(2) Faktor eksternal: penyebab konflik yang meliputi kenyataan tidak sesuai harapan, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, hadirnya informasi baru, perbedaan prinsip dan pola pikir,dan pengkhianatan.

Penyelesaian :
Penyelesaian konflik tokoh meliputi, kesadaran diri, berserah diri pada Tuhan, pencarian kebenaran, individuisasi, kebulatan tekad untuk melakukan perubahan, pasrah pada keadaan, memberi pengertian, melaksanakan pernikahan, balas dendam, menemukan teman diskusi, dan meminta pendapat.