Para pemasar seringkali berusaha untuk
mempelajari perilaku dari para consumer innovators, yaitu mereka yang selalu
menjadi yang pertama untuk mencoba hal-hal baru baik barang, jaa maupun
kegiatan-kegiatan baru. Tanggapan dari para innovator ini seringkali merupakan
gambaran mengenai akan sukses atau tidaknya suatu produk dipasaran.
-
CONTOH KASUS
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif dan studi kasus, pada industri pengolahan rotan PT. Fairco
Agung Kencana pada bulan Januari sampai dengan Maret 2004. Data yang digunakan
meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan contoh (responden)
dilakukan secara sengaja (purposive). Data hasil penilaian responden terhadap
indikator komponen teknologi dan indikator kemampuan teknologi diolah dengan
analisis Gap, dengan melihat perbedaan nilai pengamatan dan nilai yang
diharapkan perusahaan dari kedua indikator tersebut. Sedangkan dalam menentukan
alternatif strategi yang dilakukan di hitung dengan menggunakan
PHA
( Proses Hirarki Analitik).
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat
kecanggihan perangkat komponen teknologi sudah sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan, Pada pengkajian komponen technoware, yang harus diperhatikan adalah
pada tahapan QC amplas, sedangkan pada komponen Humanware yang lebih
diperhatikan adalah manajer dan maintenance karena pada pada level tersebut
bertugas sebagai penunjuk pelaksana di lapangan. Pada komponen Inforware yang
lebih diperhatikan adalah tingkat pembelian dan peningkatan informasi,
sedangkan komponen Orgaware gap terbesar terdapat pada divisi litbang dan pada
struktur organisasinya. Sedangkan kemampuan teknologi, yang harus diperhatikan
pada kemampuan Operatif, Akuisitif, dan Inovatif, gap yang diperoleh sebesar
-1.SUMBER : http://asmoodie.blogspot.com/2012/11/consumer-innovativeness-compulsive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar